Klopp mengatakan jika dirinya berada di level 4 untuk intensitas, Simeone telah berada di level 12.
Klopp, pelatih The Reds mengakui dia dan pelatih Rojiblancos memiliki beberapa kesamaan, tetapi menegaskan dia tidak seliar di tepi lapangan.
Jurgen Klopp sangat terkenal karena penampilan dramatisnya di tepi lapangan, tetapi dia mengatakan pelatih Atletico Madrid, Diego Simeone tiga kali lebih kuat.
Pasangan ini akan saling berhadapan pada hari Rabu ini saat tim mereka bertemu di ibukota Spanyol pada pertandingan pertama babak 16 besar Liga Champions.
Sandiwara kedua manajer dan perayaan penuh gairah di sela-sela telah memenangkan banyak pengagum mereka tetapi juga telah menempatkan mereka dalam masalah dengan badan-badan pemerintahan sepak bola selama bertahun-tahun.
Akan tetapi Klopp mengatakan bahwa dirinya sama sekali tidak liar seperti pelatih asal Argentina itu, yang sangat dia kagumi.
“Orang-orang mengatakan tentang saya bahwa saya emosional di samping lapangan. Jika saya di level empat, saya akan mengatakan Diego di level 12 atau lebih, “katanya kepada wartawan.
“Ini benar-benar seperti aku Polisi TK yang menentangnya.
“Itu sudah bertahun-tahun, delapan tahun, itu sangat panjang dan masih memiliki tingkat emosional ini, wow, itu benar-benar mengesankan.
Ditanya apakah dirinya bisa menyoroti perbedaan dalam gaya bermain antara dia dan Simeone, Klopp menjawab: “Saya tidak cukup mengenalnya untuk mengetahui dimana perbedaan dalam gaya atau mengelola atau hal-hal seperti itu. Dia adalah pemain kelas dunia, saya bukan pemain kelas dunia, kita bisa mengatakan itu dengan mudah. ”
Atletico Madrid berada di urutan keempat di La Liga dan 13 poin di belakang pemimpin Barcelona. Dengan hanya satu kemenangan dari tujuh pertandingan terakhir mereka di semua kompetisi, tekanan membangun pada Simeone, tetapi Klopp percaya klub yang diasuhnya harus bertahan dengannya.
“Saya dapat memahaminya, itu sepakbola. Delapan tahun di sini, tujuh di antaranya, mungkin lebih sukses daripada Atletico selama … 50 tahun? Saya tidak tahu persis sejarah klub.
“Maka Anda harus membuat perubahan besar, Anda kehilangan [Diego] Godin, Anda kehilangan [Antoine] Griezmann, Anda kehilangan Juanfran dan Anda kehilangan Gabi bahkan mungkin setahun sebelumnya. Itu sulit. Anda harus mengubah tim, membawa para pemain yang baru, mereka harus terbiasa dengan filosofi dan gaya Anda. Itu membutuhkan waktu, orang tidak memberi Anda waktu.
