Sergio Ramos telah ungkapkan apa yang sebenarnya dia pikirkan tentang Messi & bagaimana Madrid bisa mengalahkan Barcelona di El Clasico.
Ramos, Bek tengah berusia 33 tahun ini telah mengungkapkan kekagumannya terhadap pemain Argentina, yang dia anggap sebagai salah satu pemain terbaik dalam sejarah pertandingan.
Sergio Ramos telah mengungkapkan bahwa dia menjunjung tinggi rekan sejawat Barcelona Lionel Messi dan, meskipun ada persaingan antara Catalans dan Real Madrid, dirinya masih menganggapnya sebagai salah satu pemain terbaik yang pernah ada.
Pemenang Ballon d’Or enam kali Messi mengalami musim yang sangat mengesankan, dengan angka-angkanya pada 2019-20 membuatnya mencetak 23 gol dalam 29 penampilan di semua kompetisi untuk Barca, sementara dia juga memiliki 16 assist.
Madrid akan menjamu Barca dalam pertandingan Clasico yang ditunggu-tunggu pada hari Minggu, dengan Ramos dan Messi akan berhadapan sekali lagi, dan pemain internasional Spanyol itu mengaku sangat menghargai saingan Argentinanya.
Pertandingan Clasico hari Minggu merupakan kesempatan bagi Madrid untuk melompati lawan mereka di puncak klasemen, dengan tim Zinedine Zidane mengalami kekalahan mengejutkan 1-0 dari Levante dalam pertandingan liga terakhir mereka.
Los Blancos juga mengalami kekalahan 2-1 di kandang sendiri atas Manchester City di babak 16 besar Liga Champions, meskipun Ramos yakin Madrid tahu bagaimana cara mendapatkan yang lebih baik dari Barca.
Ketika ditanya bagaimana timnya dapat menyebabkan masalah Catalans, Ramos mengatakan: “Kami telah memainkannya berkali-kali, jadi kami tahu bagaimana menyusahkan mereka. Barcelona adalah tim yang memiliki banyak kepemilikan. Mereka paling tidak nyaman ketika Anda mencoba untuk ambil dari mereka, semua orang tahu itu, bukan hanya Real Madrid.
“Memberi tekanan pada mereka adalah hal yang berisiko tetapi menyebabkan masalah bagi mereka. Sebelum itu tidak terjadi terlalu banyak, mungkin karena tim memberi mereka terlalu banyak rasa hormat dan mereka akan memainkan bola dengan baik dari belakang. Tapi saya pikir itulah Kunci: tekanan tinggi di lapangan dan mencoba mencuri bola dari mereka, saat itulah mereka paling tidak nyaman.
